Mahasiswa UIN Bandung Bagikan Tips KKN Internasional dengan PCINU Jepang
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang bekerja sama dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan berbagai kegiatan yang berlangsung selama hampir 1 bulan.
Zahra, mahasiswi jurusan Sejarah Peradaban Islam di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, berbagi pengalamannya mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Jepang pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024.
Achmad Gazali, Ketua Tanfidziyah PCINU Jepang, menyambut baik dan menyampaikan penghargaan kepada para mahasiswa yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional, di antaranya saat mereka membantu persiapan upacara kemerdekaan Agustus lalu.
Program KKN Internasional ini mencakup beberapa jenis kegiatan, termasuk program kolaboratif antara KKN dengan berbagai pihak di Jepang. Selain itu, ada juga program murni yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN sendiri serta program kolaboratif antara UIN Bandung dan UIN Jakarta.
Salah satu program kolaboratif yang dilakukan adalah kegiatan ibadah seperti shalawat, perayaan 17 Agustus, dan kajian rutin. Bekerja sama dengan pihak masjid, mereka juga mengadakan kegiatan seperti persiapan Jumat Berkah dengan membuat bento, kajian tajwid dan tahsin, serta tahlil dan tawasul.
Mahasiswa KKN juga mengadakan berbagai seminar di berbagai wilayah, termasuk seminar eco-enzim, keorganisasian, public speaking, web development, dan parenting. Salah satu program yang bekerja sama dengan KKN Jakarta adalah seminar beasiswa.
Program KKN Internasional ini dilaksanakan di tiga wilayah, yaitu Ibaraki yang ditempatkan di Masjid At-Taqwa, Aichi di Islamic Center di Masjid Toyota, dan Gifu. Setiap wilayah memiliki program sendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan setempat.
Pelaksanaan program dimulai pada tanggal 5 Agustus dan berakhir pada tanggal 31 Agustus, dengan durasi sekitar 28 hari. Sebelum keberangkatan, tim KKN melakukan analisis untuk menentukan program yang cocok dan penempatan yang tepat, terutama di wilayah dengan masyarakat migran Indonesia.
Zahra berharap program KKN Internasional ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia di Jepang serta mempererat hubungan antara kedua negara.
Tips Mengikuti KKN Internasional bersama PCINU Jepang
Mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Jepang adalah impian banyak mahasiswa. Zahra, juga berbagi pengalamannya dan memberikan beberapa tips penting bagi mahasiswa yang ingin mengikuti program ini.
1. Biaya Mandiri dan Sponsor
Menurut Zahra, program KKN Internasional di Jepang memerlukan biaya mandiri. Setiap kampus memiliki persyaratan yang berbeda. Di UIN Bandung, misalnya, mahasiswa harus memiliki minimal 25 juta rupiah di rekening mereka untuk syarat pengajuan visa dan kebutuhan lainnya. Namun, biaya ini bisa juga ditutupi dengan bantuan sponsor. Zahra dan timnya berhasil mendapatkan sponsor dari berbagai organisasi seperti Baznas Kota, Baznas Kabupaten, dan Muhammadiyah.
2. Mengajukan Proposal Dana
Untuk mendapatkan sponsor, Zahra dan timnya membuat proposal pengajuan dana ke beberapa organisasi. Mereka berhasil mendapatkan dukungan dari Baznas Kota, Baznas Kabupaten, dan Muhammadiyah. Selain itu, mereka juga menjalankan beberapa program yang disyaratkan oleh sponsor, seperti seminar zakat yang telah dilaksanakan di Nagoya.
3. Mendapatkan Manfaat dan Pengalaman Menarik
Zahra menekankan bahwa manfaat mengikuti KKN Internasional sangat besar. Selain mendapatkan pengalaman akademis, mahasiswa juga bisa merasakan lingkungan baru dan bertemu dengan orang-orang baru. Program yang biasanya dilaksanakan di Indonesia, ketika dilakukan di Jepang, memberikan pengalaman yang berbeda dan memenuhi rasa rindu masyarakat Indonesia di sana. Misalnya, saat mereka mengadakan upacara 17 Agustus yang mendapat respon positif dari masyarakat setempat.
4. Menjalin Kerja Sama dengan Pihak Masjid
Menjalin kerja sama dengan pihak masjid membuat Zahra dan timnya dapat membuat program dengan mengadakan berbagai kegiatan seperti persiapan Jumat Berkah dengan membuat bento, kajian rutin tentang tajwid dan tahsin, serta tahlil dan tawasul. Kegiatan ini tidak hanya membantu masyarakat setempat tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan komunitas.
6. Mengadakan Seminar dan Pelatihan
Selain kegiatan keagamaan, Zahra dan timnya juga mengadakan berbagai seminar di berbagai wilayah. Seminar-seminar ini meliputi topik seperti eco-enzim, keorganisasian, public speaking, web development, dan parenting. Salah satu program yang bekerja sama dengan KKN Jakarta adalah seminar beasiswa.
Dari beberapa tips yang Zahra ungkapkan di atas, dia juga mengatakan bahwa ada beberapa kendala yang dihadapi selama pelaksanaan program, terutama kurangnya jumlah peserta jika programnya dilaksanakan pada jam kerja. Hal ini membuat mereka hanya bisa melaksanakan program di akhir pekan atau malam hari. Selain itu, adaptasi dengan budaya Jepang juga menjadi tantangan, terutama dalam mencari makanan halal dan berkomunikasi dalam bahasa Jepang. Meskipun demikian, mereka tetap berusaha menjalankan program dengan baik dan melakukan evaluasi secara berkala.
Mengikuti KKN Internasional di Jepang memang memerlukan persiapan yang matang dan biaya yang tidak sedikit. Namun, dengan tekad yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak, pengalaman yang didapatkan akan sangat berharga dan tak terlupakan.
Penulis: Zayyin
Editor: Dina Faoziah