PCI Muslimat dan Fatayat NU Jepang Sambut Lailatul Qadar dengan Khataman Qur’an
PCI Muslimat dan Fatayat NU Jepang bekerja sama mengadakan Khataman Qur’an pada Sabtu (6/4/24) malam 27 Ramadhan 1445 H dengan menghadirkan Ibu Dubes KBRI Tokyo, Nuning Akhmadi, M.Sc. beserta Cucu Syekh Kholil Bangkalan sekaligus Pengasuh Santri Putri PP Mambaus Sholihin Manyar Gresik, Ning Humairo’ Thoha.
Khataman Qur’an serta doa yang dilantunkan Ibu Syaifiyatul Hasanah yang akrab dipanggil Sevy, selaku ketua PCI Muslimat NU Jepang menjadi penutup kegiatan tadarus yang dilakukan setiap ba’da Subuh selama Ramadhan secara daring dengan platform Zoom.
Setelah doa dilantunkan, Ketua PCI Fatayat NU Jepang mengatakan bahwa selama Ramadhan kegiatan tadarus menjadi agenda rutin setiap tahun.
“Kegiatan tadarus ini rutin dilakukan setiap Ramadhan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya,” katanya saat memberikan sambutan.
Menanggapi kegiatan tadarus al-Qur’an yang rutin dilakukan setiap Ramadhan membuat PCI Muslimat dan Fatayat NU Jepang mendapat apresiasi dan harapan dari Ibu Nuning Akhmadi. Beliau mengungkapkan harapannya agar kita dapat mengambil hikmah dan mendalami makna serta petunjuk yang berada di dalam Al-Qur’an.
“Penting untuk memahami kandungan di dalam Al-Qur’an. Mari kita jadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk dengan mendalami makna (di dalamnya) dan semoga (kita) dapat mengambil hikmah dari kegiatan khataman Qur’an,” pungkasnya dalam memberikan sambutan.
Senada dengan apa yang disampaikan Ibu Dubes KBRI, Ning Humairo’ juga melontarkan bahwa khataman Qur’an pada malam ganjil Ramadhan ini juga mengingatkan akan tiga peristiwa penting saat Ramadhan, yaitu Nuzulul Qur’an, perang Badar, dan Lailatul Qadar.
“Terdapat tiga peristiwa penting yang terjadi saat Ramadhan. Pertama, peristiwa Nuzulul Qur’an, kedua, perang Badar, dan ketiga, malam Lailatul Qadar,” jelasnya.
Cucu Syekh Kholil Bangkalan itu juga menjelaskan bahwa yang mendapat malam Lailatul Qadar hanyalah umat Nabi Muhammad karena Allah memberikan kasih sayang kepada umat Nabi Muhammad yang dijuluki Rahmatan Lil ‘alamin.
“Bukti kasih sayang Allah kepada umatnya Nabi Muhammad sampai dijuluki Rahmatan Lil ‘alamin,” tambahnya.
Beliau juga melanjutkan bahwa ada 4 golongan yang dirindukan surga. Salah satunya adalah orang yang membaca Al-Quran.
“Ada empat golongan orang yang dirindukan surga. Pertama, orang yang membaca al-Qur’an, kedua, orang yang berpuasa, ketiga, orang yang menjaga lisan, dan keempat, orang yang memberi makan orang yang kelaparan,” katanya.
Dari keempat golongan yang disebutkan tadi, beliau juga melanjutkan bahwa hal itu dapat dilakukan khususnya selama Ramadhan. Selain dilipatgandakan pahalanya, orang yang sudah meninggal pun akan tertarik jika diberikan kesempatan untuk hidup kembali, bahkan ia akan meminta satu hari saat Ramadhan karena keistimewaannya yang begitu besar.